rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Wednesday, December 14, 2011

Perangkat dan Sistem Generator Pada Laboratorium Pendidikan Teknik Elektro UNM

Krisis listrik di Indonesia nampaknya akan semakin berkepanjangan, sejalan dengan “angkat tangannya” Perushaan Listrik Negara (PLN) dalam menopang kebutuhan listrik di seluruh nusantara. Krisis listrik ini sebenarnya telah di predikasi banyak ahli energi di Indonesia sejak enam tahun yang lalu. Pemadaman bergilir dan pemadaman tetap yang sudah di berlakukan di kota-kota besar di Sumatra nampaknya akan segera merembet ke daerah lain di masa yang akan datang. Pada era otonomi dewasa ini, kebutuhan energi dapat meningkat secara eksponensial, baik di tinjau dari kapasitasnya, kualitasnya maupun di tinjau dari tuntutan distribusinya. Tahun 2004/2005 kebutuhan energi di Jawa dan Bali sebesar 90.000 MWh sedangkan di luar Jawa-Bali sebesar 25.000 MWh. (Kompas 12 Juli 2004)
Tahun 2012 di perkirakan kebutuhan energi meningkat drastis menjadi 140.000 MWh untuk Jawa-Bali dan 35.000 MWh untuk luar Jawa-Bali. Jika masing-masing kabupaten dan provinsi di seluruh Indonesia melakukan fungsi otonominya secara intensif dengan menyelenggarakan pembangunan di masing-masing daerah, maka kebutuhan tersebut jelas akan jauh terlampaui.
Melihat pertumbuhan beban listrik di Sulawesi Selatan semakin meningkat di tiap tahunnya hal ini bisa kita lihat dari beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2010 beban listrik mencapai 728 megawatt (MW) atau naik hampir dua kali lipat di banding energi listrik yang tersedia tahun 2009 sebanyak 420 MW. Kondisi krisis energi ini jelas memberikan dampak negatif terhadap seluruh sektor mulai dari perekonomian bahkan sampai pada sektor pendidikan. (Harian Tribun Timur, 2011)beban listrik mencapai 728 megawatt (MW) atau naik hampir dua kali lipat di banding energi listrik yang tersedia tahun 2009 sebanyak 420 MW. Kondisi krisis energi ini jelas memberikan dampak negatif terhadap seluruh sektor mulai dari perekonomian bahkan sampai pada sektor pendidikan. (Harian Tribun Timur, 2011)
Universitas Negeri Makassar (UNM) sebagai salah satu perguruan tinggi  dalam bidang pendidikan, Fakulas Teknik UNM sebagai suatu pusat disiplin ilmu yang mempelajari beberapa hal terkait perkembangan ilmu pengetahuan teknologi diharapkan mampu melakukan sebuah inovasi untuk mengatasi permasalahan tersebut sebab UNM juga mendapat pasokan lisrik dari PLN. Dampak dari krisis listrik yang terjadi pada peralatan-peralatan yang bekerja dengan menggunakan pasokan lisrik dapat terganggu, sarana infrastruktur dalam hal ini adalah produsen dari beberapa industry akan menghambat distribusi barang ke konsumen yang konsekuensinya membuat perekonomian daerah lemah. Berangkat dari beberapa dampak tersebut maka dibutuhkan satu sarana yang dapat menunjang dan membantu pasokan lisrik. Genset sebagai salah satu alat yang dapat memberikan suplai listrik cadangan dengan kemampuanya di anggap bisa memberikan solusi terhadap permasalahan suplai listrik yang saat ini terjadi.
selengkapnya baca disini yah...

| Free Bussines? |

No comments:

Post a Comment